Photobucket

Kamis, 21 Januari 2010

Aku Merindumu Anakku...

Aku Merindumu Anakku, adalah moncong meriam yang mengarah pada diriku sendiri, Tetapi bagaimanapun kuledakkan jua, sebab pedihnya pasti merobek sombongku.

Mestinya aku tak di sini, menata huruf demi huruf menyusun kalimat-kalimat sunyi yang dingin dan kokoh. Bukankah celoteh, rengek, amarah dan manjamu lebih megah dan berharga dari apapun, hingga sanggup merontokkan pilar-pilar keangkuhan diri?

Betapa naifnya aku memilih benteng sepi ini, duduk di singgasana egoku seraya berkata, “Lihat, Ayahmu yang mabuk dunia sedang membangun istana buat raja yang dicintainya !”
Sementara di rumah kau menungguku berkaca-kaca di balik kaca jendela, “Kapan Ayah pulang Bunda?”

Aku Merindumu Anakku, adalah angin yang menampari mukaku sendiri, Tetapi, Bagaimanapun kutentang jua, Sebab perihnya pasti menelanjangi jiwaku.

Mestinya aku di rumah bersamamu, bermain perang-perangan, kuda-kudaan, main bola di taman kita, atau melukis di satu buku, seperti yang acap kita lakukan di sisa waktuku untukmu.
Itupun mesti kita lakukan seusai perdebatan panjang kita di atas ranjang peristirahataanku yang biasa kau akhiri dengan tangisan kesal atau sesalmu.

Lalu...

"Ayah jadi hutan, bunda jadi danau, aku jadi gunung, ya?” Katamu sambil menggerak-gerakkan tangan mungilmu membentuk hutan, danau dan gunung.
"Bunda jadi air kendi, dan aku jadi tempat untuk mengungsi, ya?”
“Ya, Nak!” Aku tersenyum sembari menghapus air mataku.

Aku Merindumu Anakku, adalah bunga, adalah pelangi, adalah matahari yang makin rindang tumbuh dalam imajinasiku. Jangan tinggalkan aku... Aku Merindumu Anakku ...

Terinspirasi dari Majalah Nyata edisi IV Mei 2008
Read more... Aku Merindumu Anakku...

Selasa, 19 Januari 2010

Gula gula gula gula gula (Glukosa)

Gula gula gula gula gula- Ini bukan judul sebuah lagu dangdut :)) tetapi memang secara serius membahas tentang gula. Heheee...
Sebagaimana kita ketahui selama ini, gula termasuk bahan makanan yang bermanfaat buat kesehatan untuk anti toksin yang sangat ampuh buat penyembuh luka.

Selain itu manfaat besar lainnya adalah sebagai penambah kalori sehingga tubuh dengan segera bisa terasa fit dan segar, terutama bagi kita yang sedang dalam masa penyembuhan dari penyakit.

Jenis-jenis gula bisa disimak sebagai berikut :

1. Palm Sugar

Palm Sugar sebetulnya sama seperti Gula Jawa biasa, terbuat dari Nira kelapa. Hanya saja pada pembuatannya dilakukan proses pemanasan lebih lanjut sehingga terjadi granulasi, menjadi seperti pasir. Rasanya persis gula jawa karena bahan utamanya sama, tapi bila pada gula jawa kita suka dapat "bonus" kembang Manggar (bunga kelapa), pada Gula Palm kita dapatkan gula yang bersih dari cemaran bahan-bahan lain. Hampir semua resep yang menggunakan Gula Jawa, dapat diganti dengan Palm Sugar ini. Palm Sugar dapat kita beli di pasar atau supermarket.

2. Brown Sugar

Brown Sugar, tidak dibuat dari Nira, tapi dari sari tebu yang biasa dipakai untuk membuat gula pasir. Hanya saja, pada proses pembuatannya, brown sugar masih kuat kandungan molasesnya, yaitu sari tetes tebu yang berwarna coklat dengan aroma khas. Brown Sugar banyak digunakan untuk membuat aneka kue dan minuman.
Brown Sugar biasanya dijual di toko bahan kue (TBK) atau supermarket besar.

3. Gula Pasir

Bila bentuk butirannya kasar, akan sulit larut dalam adonan. Kue yang dihasilkan jadi lebih keras dan kasar karena berpori-pori besar dan warnanya lebih cokelat dan rasanya lebih manis. Pilihlah gula pasir yang putih dan bersih
. 4. Gula Kastor (Castor Sugar)

Adalah gula pasir berbutir halus, warnanya putih dan rasanya tidak semanis gula pasir berbutir kasar. Sifatnya mudah larut dalam adonan hingga menghasilkan kue yang renyah, dan warnanya bagus.

5. Gula Bubuk (Icing Sugar)

Terbuat dari gula pasir yang dihaluskan, sehingga bentuknya seperti tepung. Sifatnya mudah larut dalam adonan. Membuat kue lebih garing dan renyah. Ayak terlebih dahulu sebelum dipakai, agar mudah menyatu dengan bahan lainnya. Gula bubuk mudah sekali menyerap udara, bila tidak ditutup rapat dan disimpan terlalu lama maka akan menggumpal dan keras.

6. Gula Merah

Orang sering menyebutnya Gula Jawa, gula ini terbuat dari Nira kelapa. Gula ini lebih sering dipakai pada masakan atau untuk membuat kinca.

***
Selain membantu penyebaran dan rekahan struktur kue, gula memperpanjang daya simpan karena bersifat menyerap air.
Gunakan gula sesuai ukuran resep. Gula menimbulkan reaksi pencoklatan (browning). Pemakaian gula berlebihan membuat bentuk kue melebar dan cepat gosong. Sedangkan kurang gula membuat kue kering berwarna pucat, matangnya lama dan aromanya kurang harum.

Mudah-mudahan bermanfaat!
.
Read more... Gula gula gula gula gula (Glukosa)

Senin, 18 Januari 2010

Hotel Halal di Piala Dunia : Upaya menghindari Laknat ?


Marak dan beragamnya maksiat di negeri kita saat ini, banyak kalangan yang tidak menyadari dan menganggap sepele bahwa efek kemaksiatan tersebut, substansinya adalah akan mengundang bencana dan laknat Allah SWT.

Musibah dan bencana apa saja?

Di postingan ini sengaja tidak saya sebutkan bencana-bencana dan musibah karena saya yakin bahwa readers telah mahfum, mengikutinya di media massa baik TV maupun koran.

Anjuran dan peringatan Allah untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar dengan shalat justru dibalikkan, “semasih kita mencegah perbuatan keji dan mungkar, shalat tidak diperlukan lagi”.

Sehebat apapun kita beragumen baik di semi loka, loka karya, seminar dan diskusi lainnya, ternyata sangat jarang mengangkat tema bahwa bencana ini disebabkan oleh kemaksiatan dan kemungkaran yang telah kita perbuat. Dan bencana datang tanpa mengenal kompromi termasuk menyerang orang-orang pintar peserta diskusi. Jadi tidak hanya menimpa Maksiator. Maaf, maksiator mungkin jadi kosa kata baru lagi, Hehee...

Tentu saja harus dipilah, Shalat yang seperti apa yang benar-benar mampu mencegah kekejian dan kemungkaran ini.
Kalau sekedar menjadi rutinitas belaka, tentu shalat tersebut tidak optimal dan dapat berimplikasi kepalsuan.
Shalat akan sangat berarti manakala termanifestasi menjadi keshalehan pribadi dan meningkat menjadi keshalehan sosial.

Salah satu contoh yang dapat dijadikan pilot project untuk Indonesia dalam mencegah kekejian dan kemungkaran ini bisa kita tengok aktifitas Coral Hotel dan Resort, Afrika Selatan seperti yang saya baca di Majalah Hidayatullah.

Beberapa bulan mendatang, semua mata akan tertuju pada Cape Town, Afrika Selatan tempat berlangsungnya Piala Dunia 2010.
Hari-hari ini para penggemar bola akan sibuk mencari tiket. Sementara hampir semua station tv sibuk menyiapkan diri guna persiapan siaran pertandiangan bola.

Yang tak kalah sibuknya adalah Coral Hotel dan Resort yang induk perusahaannya berbasis di Dubai. Ini merupakan Hotel Halal pertama yang ada di Cape Town , Afrika Selatan.
Dengan kemampuan 140 kamar yang bertempat di lereng bukit Tanda di Cape Town. Tetapi mengapa untuk penggemar bola saja perlu hotel “halal”?
Menurut Hamza Farooqui, Group CEO untuk CII Holding, hotel mereka menargetkan pasar korporat dan pengunjung dari Timur Tengah yang berharap hotel bebas alkohol dengan fasilitas yang nyaman untuk beribadah termasuk untuk ibadah shalat.

Perlu diketahui, perusahaan hotel yang berbasis di Dubai ini merupakan perusahaan manajemen hotel pertama di Timur Tengah yang menawarkan lingkungan hotel yang bebas alkohol di semua hotel mereka.

Filosofi mereka adalah untuk memastikan lingkungan hotel yang lebih aman bagi klien dan saat ini akan terus menerobos pasar baru. Mereka tetap berkomitmen kepada nilai-nilai inti yaitu kejujuran, integritas dan rasa hormat terhadap budaya lokal dan masyarakat.

Bagaimana dengan Indonesia? Semoga stake holder di negara tercinta ini bisa mengambil contoh sebagai pilot project dalam rangka mencegah perbuatan keji dan mungkar, sehingga tidak mengundang laknat Tuhan dengan bala dan bencananya, Amin Allahumma Amin...

Read more... Hotel Halal di Piala Dunia : Upaya menghindari Laknat ?

Minggu, 10 Januari 2010

Piaraan Demokrat yang bernama Ruhut Sitompul

Almarhum Gus Dur pernah mengatakan anggota DPR itu seperti anak Taman Kanak-kanak dan dalam kesempatan lain Beliau mengatakan bahwa anggota DPR periode 1999-2014, lebih rendah dari TK yang disebutnya Play Group... hehee.., gitu aja kok repot...

Pernyataan Guru Bangsa itu, terbukti banyak benarnya. Bagaimana tidak, beberapa menit sebelum saya menulis postingan ini, saya dan rakyat Indonesia telah disuguhi tontonan gratis yang sangat menjijikkan yang disiarkan secara langsung dari seantero penjuru mata angin Indonesia oleh Tv Swasta Nasional.

Kata kasar yang sangat tidak mendidik itu dikeluarkan oleh salah satu Anggota Dewan Terhormat / Anggota Pansus dari Partai Demokrat yang bernama Ruhut Sitompul, saat diadakan rapat pansus Bank Century.

Padahal esensinya hanya menanyakan pembagian waktu bicara bagi anggota Pansus kepada Pimpinan Sidang saat itu yang dipimpin oleh wakil ketua pansus, Prof. Gayus Lumbun dari PDIP.

Sebagai Pimpinan Sidang yang dibatasi oleh Tata Tertib, Gayus Lumbun menegur Ruhut Sitompul untuk dapat memberikan kesempatan berbicara bagi anggota Pansus lain.
Ruhut tidak menerima teguran itu, dan menyatakan bahwa pimpinan sidang tidak adil, karena memberikan hak bicara lebih banyak bagi partainya Gayus Lumbun sendiri PDIP.

Terjadilah perdebatan antara keduanya. Saat terpojok dan kehabisan akal, Ruhut Sitompul langsung mengeluarkan kata-kata sangat kasar dan menjijikkan yang dialamatkan ke pimpinan sidang Prof Gayus Lumbun dengan kata “bangsat !”

Bangsa Indonesia sekurang-kurangnya selama periode DPR 1974 – 2009, tidak pernah ada kejadian mengumbar kata kasar 'bangsat' yang memalukan dan menjijikkan seperti ini.

Dalam kamus Bahasa Indonesia, bangsat berarti kutu busuk. Sayangnya Dewan Kehormatan DPR dan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Fraksi Demokrat menganggap kejadian seperti ini sebagai bumbu demokrasi dan tidak perlu ditanggapi dengan serius.
Ini adalah suatu pernyataan yang mengagetkan banyak pihak dan sebagai bentuk Pendidikan politik yang sangat buruk bagi rakyat yang Lembaga Dewan Kehormatan DPR dan seorang Anas Urbaningrum.

Banyak kalangan yang menilai bahwa ini adalah bentuk pengalihan isu, disaat rakyat Indonesia mempertanyakan kebijakan DPR dan Pemerintah dalam memberikan fasilitas pembelian mobil mewah Toyota Royal Saloon seharga 1.3 Miliar untuk para menteri dan pejabat negara yang tanpa malu-malu menggunakan fasilitas mewah ini di saat 25 juta rakyat indonesia menderita gizi buruk.
Bukan cuma itu, belum kelihatan kerja 100 harinya, disamping mendapatkan fasilitas mobil mewah yang mengalahkan kemewahan mobil seorang Kaisar Jepang dan Perdana Menteri Inggris, para menteri negara miskin ini, sudah diputuskan final oleh pemerintah untuk kenaikan gaji mereka. Astagfirullah... Sungguh sense of crisis mereka patut dipertanyakan.

Kita kembali lagi ke Ruhut... Apakah Partai Demokrat siap mempertaruhkan citra dan kredibilitasnya sebagai Partai Presiden SBY, sengaja memelihara preman berkuncir dan beranting untuk diplot menjadi tokoh antagonis di lembaga terhormat DPR?

Ataukah preman berkuncir piaraan SBY ini memang sengaja diposisikan untuk mengacaukan dan menghilangkan substansi Pansus Bank Century agar tidak bisa secara tuntas mengunkap skandal yang diduga menyerempet sejumlah nama politisi Demokrat dan Orang dekat SBY yang menjarah uang rakyat 6,7 trilyun itu pada saat mulai ada sinyal untuk satu persatu mengungkap borok yang selama ini ditutupi dengan sangat rapi oleh mereka?

Acap kali dalam berbagai kesempatan, Ruhut Sitompul, Pria yang dahulu pernah menjadi Lawyer dan Anggota DPR dari Partai Golkar ini memang punya hobi meremehkan orang dengan kata-kata kasar dan kotor, bahkan mengandung sara dan meresahkan.

Setiap mengawali pembicaraan, Dia selalu membalut kata kasarnya dengan sangat lembut mengucapkan salam lima agama sekaligus, yang selanjutnya selalu saja dalam saat bersamaan mengeluarkan kata-kata kasar seperti potong kuping saya, potong leher saya, kodok dan kata kasar lainnya.

Kalau kata kasar bangsat, sebaliknya dialamatkan pada mereka, bisa dibayangkan, apa respon Ruhut Sitompul atau Partai Demokrat atau Presiden SBY dari Partai Demokrat?

Bisakah mereka menerima hujatan kasar seperti itu? Bukankah kalau kita menyubit diri sendiri, sama sakitnya apabila kita juga menyubit orang lain?

Bila Partai Demokrat membiarkan ini terjadi, berarti partai ini mengajarkan hal yang sungguh tidak baik terhadap rakyat Indonesia. Sungguh tidak layak, kata bangsat ini dibawa di gedung terhormat yang dihuninya anggota DPR terhormat.

Rakyat membiayai mereka, anggota pansus century DPR sebesar 5 Miliar untuk bekerja sungguh-sungguh mengungkap kasus bank Century, tetapi malah dikacaukan oleh seorang anggota DPR yang mungkin sejak kecil tidak pernah dididik oleh orang tua dan lingkungannya tentang budi pekerti.

Barangkali, seandainya Gus Dur masih hidup, akan beliau sarankan untuk segera mengutus guru TK dan Play Group ke gedung DPR yang terhormat itu, untuk memberikan pelajaran tentang budi pekerti dan etika kepada anggota DPR seperti Rohut Sitompul yang sebenarnya lebih pantas kalau kata kotor 'Bangsat' itu dialamatkan kepada dirinya sendiri.

SBY, Pecat aja si Poltak Ruhut ini ! Gitu aja kok repot.... hehee...hehee...
Read more... Piaraan Demokrat yang bernama Ruhut Sitompul

Minggu, 03 Januari 2010

Obat Mujarab untuk Mencegah Uban

Uban ? - Terkadang sangat mengganggu, apalagi bagi kita yang masih berusia muda. Karena sungguh banyak usia muda yang mengalami serangan uban.

Jangan khawatir ! Sekarang telah ditemukan resep ampuh untuk mencegah dan menghindari uban yang bersumber dari Musaro Muji.

Berikut adalah caranya :

1. Ambillah dua potong hati ayam

2. Hati ayam tersebut di panggang.

3. Kemudian campurkan dengan ragi kue sebanyak 2 sendok teh.

4. Bubuhi kecap secukupnya , biarkan sejenak.

5. Setelah seperempat jam barulah hati ayam tadi dimakan.

Jika setiap dua atau tiga hari memakan hati yang di olah demikian , niscaya rambut tidak akan beruban.

Gampang bukan ? selamat mencoba !...
Read more... Obat Mujarab untuk Mencegah Uban