Photobucket

Rabu, 03 Juni 2009

Poligami dengan Ngeblog, burbahaya... ya..yaa..

Ada warna lain dalam duniaku, ketika pertama kali berkenalan dengan ceweq cantik yang berinisial blogspot. Awalnya sih dosq gak kliatan cantiq2 amat, karna perfomance-nya yang kaku gitu.
Paling-paling aq ktemuan cuma gak sampe 5 menit setelah login ke blogger.com disuguhi create a blog, posting, publish n beres. Senang juga sih nglihat hasil postingan sendiri.

Hari berganti hari, hobi lama pacaran dengan FriendSter dan Facebook yang sebelumnya mendapat restu bini karena sekedar jadi buayawan kaya tim kampanye capres, banyol sana banyol sini tanpa mengurangi atensi pada istriku Yati dan jagoanku Gaelby.

Sekarang mulai terusik dengan ulah selingkuhan baruku (dasar play boy cap kodok luuh... hee hee..) saat ia dia mulai tebar pesona dengan sedikit mulai memperlihatkan bagian dadanya yg bernama edit posting pake image, link dan membuat template dengan photoshop serta edit lagi pake httml.
Dosq berhasil.. buktinya aku mulai berpaling ke lain hati. yang tadinya sama FS dan FB, kini tak berdaya dengan panah asmara dosq, menembus relung hati yang paling dalam (cecehhh... sok puitis luh...).

Yang lebih Burbahaya... ya..yaa.. (saking berbahayanya bukan bahaya) aku sempat punya niat untuk berpoligami, menyunting dosq jadi istri keduaku. Tentu saja kalau istriku tau pasti dia mencak-mencak kaya kopinghoo dan dihajar gaelby dengan karate yang diajari Bang One tvone... (tapi jangan ikuti suara bang one ya gaelby... bukannya jadi anak saleh ntar jadi rocker karena suaranya berat, hee..hee..)

Wah jadi gimana donk... buah kenari buah kedondong tolongin gue donk... tacuuuuut klo sampe ktauan poligami. tapi sjujurnya mau juga sih... (eh yg baca jgn bilang-bilang ye...)

Read more... Poligami dengan Ngeblog, burbahaya... ya..yaa..

PERLUKAH KABUPATEN BIMA TIMUR ?

by : Didi Salahuddin

Jawabanya adalah sangat perlu. Disamping optimalisasi administrasi pemerintahan terutama pelayanan publik karena kecamatan Woha yang sekarang menjadi ibukota Kabupaten Bima sangat tidak efisien dan Secara geografis bertentangan dengan prinsip Public service good governence, juga untuk melayani wilayah ujung timur kabupaten Bima harus melewati Kota Bima terlebih dahulu untuk menjangkau 6 (enam) Kecamatan yaitu Kecamatan Sape, Lambu, Wera, Ambalawi, Wawo dan Langgudu. Dapat dibayangkan sekedar mengurus KTP saja masyarakat yang berada di bagian ujung timur Kabupaten Bima harus melewati perjalanan berjam-jam melewati Kota Bima.
Belum lagi kalau kita lihat dari aspek Koordinat, Batas-batas wilayah, Topografis, Luas wilayah maupun Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia. Karena sumber dari APBD Rp. 19,17 Milyar tahun 2006 sekitar hampir 50% didonori oleh ke 6 kecamatan tersebut.
Sebagaimana yang dikutip dari Wikipedia bahasa indonesia ensiklopedia bebas; Kabupaten Bima adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Ibu kotanya ialah Woha. Kabupaten Bima terletak di bagian Timur Pulau Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan posisi 1180 44’ – 1190 22’ BT dan 080 08’ – 080 57’ LS. dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
* Sebelah Utara : Laut Flores
* Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
* Sebelah Timur : Selat Sape
* Sebelah Barat : Kabupaten Dompu.
Luas Wilayahnya lebih kurang 438.940 Ha atau 22 % dari luas wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Terbagi atas 14 kecamatan yang terdiri dari 150 desa dan 419 dusun.
Pemaparan kondisi di atas, dapat dilakukan Hipotesa secara emphiris maupun metode lainnya, yang secara pasti menjawab pertanyaan judul artikel di atas dengan jawaban "Sangat perlu". Dengan demikian apa yang dilakukan oleh Komite Persiapan Pembentukan Kabupaten Bima Timur yang menjadi wadah perjuangan dan advokasi bagi ke enam kecamatan tersebut harus kita dukung bersama. " Selamat berjuang saudara-saudaraku...
Read more... PERLUKAH KABUPATEN BIMA TIMUR ?