Aku Merindumu Anakku, adalah moncong meriam yang mengarah pada diriku sendiri, Tetapi bagaimanapun kuledakkan jua, sebab pedihnya pasti merobek sombongku.
Mestinya aku tak di sini, menata huruf demi huruf menyusun kalimat-kalimat sunyi yang dingin dan kokoh. Bukankah celoteh, rengek, amarah dan manjamu lebih megah dan berharga dari apapun, hingga sanggup merontokkan pilar-pilar keangkuhan diri?
Betapa naifnya aku memilih benteng sepi ini, duduk di singgasana egoku seraya berkata, “Lihat, Ayahmu yang mabuk dunia sedang membangun istana buat raja yang dicintainya !”
Sementara di rumah kau menungguku berkaca-kaca di balik kaca jendela, “Kapan Ayah pulang Bunda?”
Aku Merindumu Anakku, adalah angin yang menampari mukaku sendiri, Tetapi, Bagaimanapun kutentang jua, Sebab perihnya pasti menelanjangi jiwaku.
Mestinya aku di rumah bersamamu, bermain perang-perangan, kuda-kudaan, main bola di taman kita, atau melukis di satu buku, seperti yang acap kita lakukan di sisa waktuku untukmu.
Itupun mesti kita lakukan seusai perdebatan panjang kita di atas ranjang peristirahataanku yang biasa kau akhiri dengan tangisan kesal atau sesalmu.
Lalu...
"Ayah jadi hutan, bunda jadi danau, aku jadi gunung, ya?” Katamu sambil menggerak-gerakkan tangan mungilmu membentuk hutan, danau dan gunung.
"Bunda jadi air kendi, dan aku jadi tempat untuk mengungsi, ya?”
“Ya, Nak!” Aku tersenyum sembari menghapus air mataku.
Aku Merindumu Anakku, adalah bunga, adalah pelangi, adalah matahari yang makin rindang tumbuh dalam imajinasiku. Jangan tinggalkan aku... Aku Merindumu Anakku ...
Terinspirasi dari Majalah Nyata edisi IV Mei 2008
salam hangat!
BalasHapussalam sobat
BalasHapusiya benar anak adalah permata hati dan amanah yang dititipkan oleh ALLAH SWT,,makanya kita selalu merindukannya dan janganlah disia-siakan anak-anak kita.
anak-anak kita juga akan merindukan kita orang tuanya.
kerinduan yang mendalam. tenang ayah, sang anak akan setia menanti di rumah.
BalasHapuskerinduanmu indah ya :)
BalasHapus@kakvesanti: thanks, salam hangat balik :)
BalasHapus@Nura : Spakat 1000% Mbak. Thanks atas kunjungannya
@Lina: smoga dia dan bundanya ttap setia, thanks
BalasHapus@Minomino: Thanks, salam peace :)
ketika bertemu pasti akan mengharukan...
BalasHapusaku belum punya anak, dan sepertinya orang tuaku yg merindukanku seperti itu, ihihii
BalasHapussalam kenal ^^
BalasHapusmantabh kawan, rangkaian katanya..
BalasHapusindah tanpa mempersulit sirat makna di dalamnya.. sampai terharu bacanya..
semoga rindumu tersampaikan, kawan..
WOOOOOOOOOW tulisannya indah sekali..
BalasHapus:lol: :lol: :lol: :lol: :lol:
RAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk
MENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaank
I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll
kang Gaelby tolong dunk urlnya di buka..
BalasHapusdi tempatku ada award buat mas gaelby.. mohon sekiranya bersedia 'tuk menerima.. :)
BalasHapustitip salam untuk buah hatimu,kawan
BalasHapussalam hangat dari blue
kok bapak q dulu ga pernah bilang gt yah?hehe...moga aja kelak aq juga di beri kepercayaan Tuhan untuk momong, semoga...amin.....
BalasHapus@bayu: thanks bro, atas kunjungannya
BalasHapus@mocca: smoga secepat mungkin dapat momongan, amiin..
@heni Y: slam kenal jga, thanks
BalasHapus@pohonku Sepi : ini karena suka baca artikelnya P.Sepi, thanks bro, sampai aq tersanjung :d
@k.boed: i'v u full too. urlnya dah aq buka, thanks
BalasHapus@P.Sepi: thanks awardnya. Aq senang bnget menerimanya
@Bluerthunder: thanks blue, salammu akan aq sampaikan
BalasHapus@Aditya: amiin... smoga segera dikarunai oleh-Nya
salam kenal saya mampir,,,,ehhhmm,,, seorang ayah sepertinya benar-benar diperukan kehadirannya untuk perkembangan fisik maupun psikologis anak
BalasHapussaatnya bersemangat
BalasHapussalam hangat dari blue
mempir dengan semangat silaturahim
BalasHapusmaaf lama tak kemari
kerinduan seorang papa,... ^^
BalasHapus