menggores abjad kelu termakhtub tubir air mata
rikuh menjalani nasib
tanpa sejumput kasih, menghilang berabad silam
Darah tak jemu menetes
dari kelopak bunga merindu siraman Al-Kautsar
Raga terpenuhi asa, mimpi bersua dengan kekasih
Sementara...
ketenangan tidak jua muncul
semenjak Ghamata dijejak Cisneros
yang tak pernah mencuci baju keuskupannya
Ababil itu tidak pernah turun lagi
membawa kerak neraka
membakar bebajuan sombong merajalela
angkara di setiap sudut
angkara di setiap sudut
dengan keringat mengelupas tubuh
dari tubuh sang uskup
ia telah mencoreng dinding-dinding masjid
dan menukar namanya menjadi gereja.
Salaamun'alaika wahai Kekasih Semesta
kunikmati rindu ini, menggapai syafaatmu,
*Sayyid Madani Syani