Sebuah atsar yang dikutip dari ulama zuhud Ibnu Taimiyah mengatakan, "Allah akan menjaga eksistensi negara yang adil, walaupun ia kafir. Sebaliknya Allah akan melanggengkan negara yang zalim meskipun ia negara Islam."
Mengapa Allah menjaga eksistensi negara kafir yang adil? Padahal kekafiran dan kesyirikan juga merupakan kezaliman. Bahkan syirik merupakan dezaliman terbesar (QS Lukmatn: 13).
Penyebabnya : Kekafiran dan kesyirikan adalah DOSA VERTIKAL atau melanggar hak mutlak Allah SWT. Sedangkan kezaliman terhadap individu adalah DOSA KUADRAT atau penggabungan dosa vertikal dan dosa horizontal, karena melanggar hak individu dan melawan hak mutlak Allah sekaligus.
Orang-orang yang terzalimi saat mengadukan ketidakberdayaan dan memohon keadilan kepada Yang Maha Adil, maka doa mereka menjadi mustajab.
Tak ada tabir yang menghalangi antara do'a orang yang terzalimi.dan do'a mereka menjadi mustajab (HR. Bukhari no. 1496 dan 3059).
Dari lembaran sejarah di atas dapat disimpulkan dan dipetik pelajaran bahwa betapa eksistensi sebuah negara bertumpu di atas pondasi keadilan tanpa pandang bulu. Tidak hanya tajam buat rakyat jelata tetapi juga harus diberlakukan bagi para elite dan penguasa.
Betapa Cemeti Azab Allah sangat pedih. Ketika sebuah bangsa yang kufur menebar kezaliman, maka di atas dasar apakah negara itu akan eksis? Kita berlindung kepada Allah dari segala bentuk perlakuan zalim sebagaimana kita berlindung kepada Allah dari berbuat zalim. Amiin, wallahua'lam bishawab.
Dari berbagai sumber, gambar postingan di sini
Read more... Cemeti Azab terhadap Negeri Zalim
Mengapa Allah menjaga eksistensi negara kafir yang adil? Padahal kekafiran dan kesyirikan juga merupakan kezaliman. Bahkan syirik merupakan dezaliman terbesar (QS Lukmatn: 13).
Penyebabnya : Kekafiran dan kesyirikan adalah DOSA VERTIKAL atau melanggar hak mutlak Allah SWT. Sedangkan kezaliman terhadap individu adalah DOSA KUADRAT atau penggabungan dosa vertikal dan dosa horizontal, karena melanggar hak individu dan melawan hak mutlak Allah sekaligus.
Orang-orang yang terzalimi saat mengadukan ketidakberdayaan dan memohon keadilan kepada Yang Maha Adil, maka doa mereka menjadi mustajab.
Tak ada tabir yang menghalangi antara do'a orang yang terzalimi.dan do'a mereka menjadi mustajab (HR. Bukhari no. 1496 dan 3059).
"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Rabbmu berbuat terhadap kaum 'Ad?
Yaitu penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan tinggi yang belum pernah dibangun sebelumnya di negeri-negeri lain. Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah. Serta kaum Fir'aun yang mempunyai banyak tentara yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu. Karena itu Rabbmu menimpakan kepada mereka Cemeti Azab.
Sesungguhnya Rabbmu benar-benar mengawasi."
(QS Al-Fajr: 6-14)
Ayat tersebut menjelaskan sunatullah terhadap tiga bangsa besar dan adidaya namun zalim. Mereka sama-sama memiliki kemampuan materi serta kekuasaan yang membuat mereka pongah, lupa diri, berlaku zalim dan menebar kerusakan di muka bumi.
Sejarah mereka pun berakhir setali tiga uang. Tragis dan hancur binasa. Hal serupa juga menimpa imperium Romawi dan Persia yang merupakan dua negara adidaya dimasanya dan barakhir tragis binasa pada tahun 857H/29 Mei 1453 M.
Dari lembaran sejarah di atas dapat disimpulkan dan dipetik pelajaran bahwa betapa eksistensi sebuah negara bertumpu di atas pondasi keadilan tanpa pandang bulu. Tidak hanya tajam buat rakyat jelata tetapi juga harus diberlakukan bagi para elite dan penguasa.
Betapa Cemeti Azab Allah sangat pedih. Ketika sebuah bangsa yang kufur menebar kezaliman, maka di atas dasar apakah negara itu akan eksis? Kita berlindung kepada Allah dari segala bentuk perlakuan zalim sebagaimana kita berlindung kepada Allah dari berbuat zalim. Amiin, wallahua'lam bishawab.
Dari berbagai sumber, gambar postingan di sini