Nabi Muhammad Saw, masuk dalam urutan pertama dalam deretan tokoh dunia yang dipandang memiliki pengaruh terluas dan terabadi dalam buku "Seratus Tokoh Yang Berpengaruh di Dunia" karangan Michael Heart.
Hebatnya lagi, penobatan Rasulullah Saw sebagai tokoh berpengaruh seluruh dunia ternyata dilakukan oleh Intelektual Non Muslim. Sehingga dunia tidak bisa lagi berkelit untuk tidak mengakui kehebatan Muhammad Ibnu Abdullah.
Penilaian tersebut bersifat obyektif murni dan tidak terkontaminasi oleh unsur-unsur fanatisme-apologetisme. Melihat fenomena ini pikiran jernih kita akan mengatakan, bahwa tidak mungkin kehebatan semacam itu dapat muncul dari diri seorang yang tidak memiliki kemampuan dasar baca tulis.
Terminologi ummi dalam al-Qur'an bukan berarti beliau tidak bisa membaca dan menulis. Melainkan La ya'lamun al-Kitab yang bermakna tidak mengenal al-Kitab (al-Baqarah 78). Selanjutnya adalah pengertian Ummi pada penjelasan surat al-Ankabut 48 yang berbunyi :
Enkau ya Muhammad tidak pernah membaca kitab sebelumnya dan tidak pernah menulisnya dengan tangan kananmu. Kalau ada tentu akan menjadi ragu orang-orang yang membatalkan al-Qur'an
Maka semakin jelaslah bahwa pengertian Ummi yang tepat adalah tidak pernah membaca al-Kitab, bukan berarti tidak bisa membaca. Kata tidak pernah membaca dan tidak pernah menulis akan sangat berbeda dengan kata tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis.
Kecakapan dalam hal membaca dan menulis bukanlah hal yang sulit dilakukan oleh seorang manusia biasa, karena merupakan elementary skill atau hanya berupa keterampilan dasar. Apalagi penafsiran kata Ummi yang berarti buta huruf dilekatkan pada diri seorang Nabi yang mempunyai sifat khusus yaitu, siddiq, amanah, tabligh dan fatonah.
Fakta Historis
Literatur yang didapat dari para sejarahwan dunia, masyarakat umum di Makkah pada zaman Rasulullah sudah mengenal budaya baca tulis. Berdasarkan bukti arkeologis, orang-orang Mekkah sudah mengenal berbagai bentuk tulisan sejak beberapa abad sebelum kelahiran Rasulullah.
Para pedagang Arab sudah memanfaatkan komunikasi tertulis untuk kepentingan bisnis mereka. Fenomena tersebut telah diabadikan dalam al-Qur'an/al-Baqarah 282 :
"Janganlah kamu malas untuk menulis piutang itu baik sedikit maupun banyak hingga sampai janjinya"
Nabi Muhammad Saw sendiri pada masa pra kerasulan adalah seorang pelaku bisnis yang tidak mungkin lepas dari berbagai transaksi tertulis (Qabl al-Bi'thah). Karena itu sangat kecil kemungkinan kalau beliau pada saat itu tidak bisa membaca dan menulis.
Berkaitan dengan itu pakar sejarah dunia W. Montgomery Watt dalam bukunya Bell's Introduction to the Qur'an menulis :
Fakta lain yang turut memperkuat hal ini adalah pada masa kerasulannya. Perjanjian Hudaibiyah yang terjadi pada tahun 628 Masehi, telah ditulis oleh Rasulullah sendiri. Ketika utusan khusus bangsa Arab keberatan dengan pernyataan yang berbunyi "Muhammad Utusan Allah" pada bagian awal surat perjanjian itu. Kemudian Rasulullah menyuruh Sayyidina Ali RA untuk menggantinya. Namun karena Ali keberatan menghapus dan menulisnya lagi maka Rasulullah sendiri yang mengambil inisiatif dan mengganti tulisan itu menjadi "Ibnu Abdullah"
Bukti lainnya adalah berkaitan dengan surat rahasia untuk kaum kafir pada ekspedisi Nakhla dua bulan sebelum Perang Badr. Untuk mengantisipasi kegagalan surat pertama karena terjadi kebocoran surat rahasia yang beliau kirimkan sebelumnya, Rasulullah Saw membuat surat rahasia kedua. Surat rahasia kedua ini dalam keadaan tertutup rapat dan terkunci yang tidak bisa dibuka kecuali sudah melewati perjalanan meninggalkan Madinah.
Dengan tingkat kerahasiaan yang begitu luar biasa seperti itu, tidak mungkin Rasulullah menyerahkan proses penulisannya pada orang lain melainkan ditulis oleh tangan beliau sendiri.
Kejelasan fakta historis yang diutarakan di atas, apakah kita masih berpikir bahwa Nabi Muhammad Rasulullah Saw tidak bisa membaca dan menulis? Wa Allah a'lam.
Dari berbagai sumber, image posting disini
Ketika Nabi Muhammad SAW pertama kali mendapatkan wahyu juga dengan perintah "IQRA'", itu juga sudah menjadi satu pembuktian.
BalasHapusPosting yang keren dan bermanfaat sob, trims.... ^_^
syukron atas pengetahuannya.. mudah2an bisa menjelaskannya kepada yang belum paham.. :D
BalasHapusSelamat hari anak nasional
BalasHapusmakasih buat ilmu barunya :)
BalasHapustrims atas share ilmunya ya kak...:)
BalasHapuswaahh..thanks ya mas bwt sharenya..^_^
BalasHapusSubhanallah.. makasih atas info ini mas... :)
BalasHapussangat menambah pengetahuan sobat , thanks sudah berkunjung,
BalasHapusCou singara nggomi lenga
Memang rada aneh anggapan Nabi tak bisa baca tulis, sementara Ali yang tumbuh dalam bimbingan Nabi sangat pandai baca tulis. Tapi yang mapan di kalangan muslim adalah anggapan tentang tak bisa baca tulis itu. Sesuatunya begitu jauh, rasanya tak penting memperdebatkan hal satu ini.
BalasHapussalam sobat
BalasHapusbenar mas Nabi Muhammad saw tidak buta aksara.
faktalah yang membuktikan ya,,,
infonya bagus sob......
BalasHapushttp://www.menone.wordpress.com/
salam kenal
Malam gan
BalasHapusAku sangat tidak setuju jika Nabi dikatakan buta aksara gan
BalasHapus>Nyanyu : Sepakat bnget dek, thanks :)
BalasHapus>Saidi : Thanks buat responnya :)
>Manajemen : Thanks balik dek !
>Rahma : Makasi ya dek :)
>Gustin : Thank dah mo mampir :)
>Wind : Thanks balik sob :)
BalasHapus>Laksamana : Makasi buat responya :)
>Munir : Thanks, sama2 dou mbojo, hehee... ngara ana Didi salahuddin.
>M.Avip : Thanks, opini tambahannya mencerahkan :)
>Nura : Senang bnget dapat kunjungan dari Arab saudi. Makasi saudariku !
BalasHapus>Menone : Salam kenal balik, ntar aq akan ke sana, trims :)
>Tomo : Sangat sepakat gan. Thanks atas kunjungannya :)
Mantap..! Semoga fakta yg tertulis di sini dapat mengubah image yang berbeda tentang Nabi Muhammad SAW
BalasHapusSemoga orang2 yang beranggapan Nabi Muhammad SAW buta huruf, membaca postingan ini.
BalasHapusIya bener Rasulullah itu nggak buta aksara. Semoga bisa menghapuskan anggapan bahwa beliau itu buta aksara..
BalasHapusdaLam wahyu pertama yang turunkan iqro, maka sebagai pendahuLu kita Nabi Muhammad SAW (insya Allah) sudah meLaksanakan itu. terima kasih atas sharenya.
BalasHapusAssalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusSalam nge-Blog
Bagaimana kalau kita tanyakan hal ini kepada waliyulloh saja...
Tp susah kalau tanya ke waliyulloh juga ya kk...
mereka kan meneymbunyikan identitas..
wallahua'lam
Oh ya,
Perkenalkan, saya bloger dari catatanbumi.co.cc
Lama saya melirik duni perblogeran.
S/d akhirnya saya membuat catatanbumi.co.cc
Panggi saja saya Bumi Al Fattah.
Silahkan datang, dan ambil hadiah spesial khusus untuk bloger spesial dan senior seperti kakak.
Saya mohon bimbingannya....
dan saya tunggu kunjungan perdananya
Silahkan....
- - - catatanbumi.co.cc - - -
Postingan menarik dan bermanfaat. Selamat pagi Gaelby.
BalasHapusselamat siang sahabat
BalasHapuswara pangaha nih
Pencantuman hadist shahihnya sedikit pak?
BalasHapus:D
mkasy buat ilmunya pak.. :D
mencoba menyimak... ^_^
BalasHapus>Catatan : Amiin Allahumma amiin, Thanks :)
BalasHapus>The Others : Amiin, Thanks saudaraku :)
>Pakies : Waalaikumussalam wr.wb. Assalamun'alaika yaa Rasulullah.
Dengan senang hati saya menerima persahabatan ini.
Terima kasih atas kunjungannya saudaraku.
>NuY : Amiin Ya Rob... Makasih dek :)
>Om Rame : Yuph, sy sepakat bro. Thanks :)
BalasHapus>Bumi Al-Fatah : Thanks atas kunjungan dan hadiahnya. Sy jga msih newbi dan msih perlu bnyak belajar. Salam kenal balik :)
>New Soul : Pagi jga Mbak. Trims atas waktunya.
>Munir : Heehee... Pangaha aure lenga? thanks sob :)
>Elok Langita : Usul yg bgus dek, thanks. Sebenarnya sya pnya cukup referensi hadits sahih mengenai ini. Tetapi karena terlalu panjang dan sedikit monoton, sya ambil referensi ayat dari al_Qur'an.
>Arif Hasan : Thanks, atas kunjungannya :)
Spakat bang, istilah ummi mank brlaku kpda bliau SAW sblum turunnya wahyu. Ktika wahyu tlah turun, dan ilmu tlah d dkapkan di dada bliau SAW, maka julukan Ummi, tak b'laku lgi. syukran ut ilmunya bang..
BalasHapusAssalamu'alaikum... nice info, saya sendiri belum sampe berfikir kesana... sangat bermanfaat... thks
BalasHapussaya percaya kalo nabi muhammad gak buta aksara....
BalasHapusKalo aku sudah dari dulu percaya klo nabi muhammad orang yang pandai, soalnya kalo ummy nggak mungkin beliau menjadi saudagar kaya
BalasHapusmampir bentar di sin.
BalasHapus>Lone : Thanks, opini tambahannya ok bnget.
BalasHapus>David : Waalaikumussalam wr.wb. Makasi Bro :)
>MangUmar : SEpakat 100% bro, thanks :)
>Indah : Yuph.. Thanks udah mo mampir :)
saya pecaya dan sangat percaya kalau nabi Muhammad SAW , seorang nabi yang sangat pintar
BalasHapusAssalammu'alaikum kak Gaelby....
BalasHapusAda award untuk kakak...silahkan diambil ya.. ^_^
iya juga yah, ngga mungkin nabi Muhammad ngga bisa nulis dan baca.. saya sependapat kalo ada penafsiran lain ttg itu. Soalnya selaku pemimpin perang, ahli ibadah, ngga mungkin deh ga bisa baca tulis. pasti nabi Muhammad dikaruniai kecerdasan luar biasa oleh Allah. Wa Allah a'lam.
BalasHapus>Sang Cerpenis : Makasih dah mo mampir :)
BalasHapus>Dinoe : Yuph, spakat bro..
>N.Gustin : Makasih dek, segera meluncur ke sana
>Meutia : Thanks buat opini tambahannya :)
Mas, ada award dari ku buat mas, kalau berkenan tolong dijemput ya mas .... :)
BalasHapusapapun realita maupun dibalik perdebatan tentang Rasulullah SAW, tidak akan menyurutkan kecintaan kepada Beliau.
BalasHapusterimakasih sharing ilmunya mas... :)
wah namanya juga pedagang pasti bisa lah, minimal mengenal angka dan berhitung. banyak toh kasus begitu di sekitar kita...
BalasHapusNabi memang buta penglihatan tetapi tidak buta di hatinya. thx
BalasHapus>Mpey : Makasih dek, aq segera meluncur ke tkp :)
BalasHapus>SUkadi : Yuph, salamun alaika ya Rasulullah. Thanks saudaraku
>Rawins : Thanks atas responnya. sukses selalu !
>Yohan : Thanks bro dah mo mampir :)
wuih,,,mencerahkan lagi ni postingan,,,
BalasHapuskeep posting pak!! :D
Selamat malam... mampir lagi.. :D
BalasHapusNabi kan gak bisa baca tulis ketika pertama kali didatangi Jibril...
BalasHapussetelah itu kan bisa
postingannya keren!!
saya suka sekali
Kalau nabi bisa membaca dan menulis...
Hapusgmn menurut mbak elsa ..apakah Alquran statusnya masih menjadi mujizat terbesar nabi muhammad..?
Karena Alquran adalah mujizat terbesar nabi karena nabi yg menerima wahyu dalam kondiai UMI..
Kalau nabi bisa membaca dan menulis...
Hapusgmn menurut mbak elsa ..apakah Alquran statusnya masih menjadi mujizat terbesar nabi muhammad..?
Karena Alquran adalah mujizat terbesar nabi karena nabi yg menerima wahyu dalam kondiai UMI..
Ibuku di surga pasti sudah ketemu sama Nabi Muhammad ya Om??
BalasHapusTampaknya kisah bahwa Nabi Muhammad SAW itu buta huruf atau tidak bisa baca tulis telah tertanam dalam pengertian sebagian besar umat Islam di dunia. Selama ini yang kita baca dalam sebagian besar kitab sejarah nabi adalah bahwa beliau itu buta huruf. Tentunya pandangan ini harus dikaji ulang dan dicermati kembali. Sharing yang amat bagus sekali, fakta historis Nabi Muhammad Rasulullah SAW Tidak Buta Aksara. Trims. Salam sukses.
BalasHapuswew.... nabi muhammad emang tidak bisa membaca sebelum kerasullannya dimulai......
BalasHapussetelah itu ya bisa.....
Salam,
BalasHapusMaaf kalau saya agak berbeda pendapat. Kalau dilihat dari penjelasan historis nampaknya rasul seharusnya bisa baca tulis sejak sebelum kenabiannya. Tapi hadits yang shohih jelas mengatakan bahwa ketika jibril menyampaikan ayat pertama dan menyuruh nabi membacanya jawaban nabi jelas-jelas: ma ana biqari' (aku nggak bisa baca). Itu dalil shohih yang paling jelas-jelas mengatakan bahwa nabi nggak bisa baca, sedangkan dalil yang mengatakan sebaliknya tidak ada yang jelas, melainkan hanya asumsi, tafsir dan pendapat dari apa yang tersirat, bukan tersurat. asumsi/pendapat sebaliknya: mengenai perjanjian hudaibiah, yang saya dengar nabi minta sahabat agar menunjukinya tulisan muhammad rasulullah dan kemudian dia menghapusnya, sedangkan sebelumnya dia suruh sahabat yang menghapusnya tapi sahabat tersebut menolak (ini indikasi yang jelas bahwa yang menulis perjanjian tsb sahabat dan bukan nabi). hal ini juga memungkinkan bahwa surat rahasia yang dikirimkan nabi mintakan sahabat kepercayaan utk menuliskannya, bukan hal yang aneh. Toh begitu rahasianya, nabi tetap minta sahabat untuk mengantarkannya, bukan nabi sendiri yang berangkat, hehe.
Tidak ada urusan antara bisa membaca dengan kredibilitas muhammad sebagai nabi. coba kalau dipikirkan lebih jauh dari nabi2 sejak Adam AS berapa nabi yang bisa membaca dan berapa juga yang tidak bisa membaca (atau tidak ada keterangan kalau mereka bisa membaca). Kalau begitu apa kenabian mereka juga patut dipertanyakan? menurut saya gak ada hubungannya. Allah telah jelas mengatakan dalam alqur'an bahwa nabi adalah seorang ummi, tidak ada keberatan dalam menerima fakta tersebut. Jangankan cuma dibilang ummi, Bahkan kalau Allah bilang nabi bisa terbang lebih cepat dari superman asal tertulis didalam alqur'an pun saya terima sepenuhnya tanpa membanding-bandingkan dengan kondisi sekarang.
Maaf kalau kurang berkenan, Allah A'lam
kepada penulis artikel ini:
BalasHapusanda kalau analisis arti "ummi", jangan pakai terjemah al-qur'an tetapi pakailah kaidah bahasa arab. coba baca buku murtadha' muthahhari berjudul "nabi ummi" pasti anda akan mendapatkan pengertian yang lebih baik dari kata "ummi", termasuk fakta sejarahnya. sungguh ironis,, tulisan yang menyangkut kedirian seorang nabi muhammad saw, dengan gampangnya anda setuju dengan pendapat montgomerry watt. artikel yang anda tulis itu cuma pakai logika,, tidak ada analisis bahasa apalagi menjelajahi teks-teks hadits yang menjelaskan nabi ummi. kalau anda tidak bisa menjangkau sosok nabi muhammad saw. dalam sejarah,, cobalah baca buku dan kitab yang lebih qualified.
Wahyu...pertama ...bacalah .bacalah..bacalah
BalasHapusApakah perintah Allah ini tidak ditindak lanjuti oleh Nabi Muhammad untuk belajar membaca dan menulis kepada istrinya yang menjadi saudagar
Kaya raya...atau kepada orang yg bisa mengajari membaca dan menulis?
Dlm hadis baginda bersabda..belajarlah ke negri cina...
Tentunya dengan bersabda sperti itu beliau pasti memberi contoh kepada
umatnya belajar sgala hal dari negri cina termasuk membaca dan menulis...
Tidak mungkin kiranya baginda hanya bisa berbicara tanpa memberikan contoh kepada umatnya...
Wahyu...pertama ...bacalah .bacalah..bacalah
BalasHapusApakah perintah Allah ini tidak ditindak lanjuti oleh Nabi Muhammad untuk belajar membaca dan menulis kepada istrinya yang menjadi saudagar
Kaya raya...atau kepada orang yg bisa mengajari membaca dan menulis?
Dlm hadis baginda bersabda..belajarlah ke negri cina...
Tentunya dengan bersabda sperti itu beliau pasti memberi contoh kepada
umatnya belajar sgala hal dari negri cina termasuk membaca dan menulis...
Tidak mungkin kiranya baginda hanya bisa berbicara tanpa memberikan contoh kepada umatnya...
Aku juga sangat meyakini Nabi Muhammad SAW tidak buta huruf kalau dikaitkan dengan fakta-fakta sejarah yang ada, karena banyak hadist yang mengisahkan sejarah Nabi Muhammad SAW bertentangan dengan fakta sejarah! Wallohualam !
BalasHapus