Menjelang Ramadhan tahun ini, hati kita terasa pilu, sedih dan prihatin oleh tragedi dari yang beskala individu sampai yang global.
Dunia semakin tua, dilanda bencana yang datang silih berganti dengan tingkat korban yang tak sedikit, baik jiwa maupun harta benda.
Sekurangnya saat mengetik postingan ini, saya baru saja menyaksikan berita di tv bahwa tanggul sentul telah jebol lagi, SBY yang tak berhenti curhat karena katanya jadi sasaran tembak terorist, tragedi Bunaken saat beberapa anggota komisi III DPR RI yang berkunjung ke Pulau Bunaken, tewas tenggelam ketika kapal rombongan porak poranda dihantam ombak, lumpur Lapindo Sudiarjo makin mengganas, tragedi wacana alokasi dana rakyat untuk dana aspirasi DPR dan rumah aspirasi bagi DPR RI dan lain-lain.
Sementara di luar negeri, saudara-saudara kita di Palestina, Libanon, Afghanistan dan di belahan bumi lainnya menghadapi tekanan, intimidasi dari kedzoliman negara zionis dan kolonialisme. Fenomena banjir di China, hujan darah di India, ketegangan di Katsmir dan lainnya.
Tragedi dan bencana tersebut, ternyata tidak segera membuat sebagian masyarakat dunia khususnya di negeri kita sadar, untuk introspeksi kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Justru dalam keadaan sulit dan memprihatinkan tersebut, malah semakin marak melakukan ritual yang berbau syirik, mulai dari upacara tolak bala, larung sesajian hingga do'a bersama lintas agama yang berbau bi'dah.
Na'uzubillah minzalik ! Mereka masih yakin bahwa selain Allah yang menguasai langit dan bumi, masih ada kekuatan lain yang bisa murka dan memberi bencana. Menurut mereka tidak cukup hanya dengan do'a-do'a biasa, tetapi harus ditambah dengan sejumlah ritual tradisi yang mengandung keyakinan terhadap kekuatan ghaib lainnya.
Sebagian masyarakat kota juga ikut dihinggapi pendangkalan aqidah. Dengan alasan membangun kebersamaan dan toleransi beragama, mereka mengadakan do'a bersama.
Dalam acara ini, masing-masing pemimpin agama membaca do'a menurut agama dan keyakinan masing-masing. Boleh jadi, niat awalnya adalah membangun kebersamaan, tapi lambat laun bila upacara itu telah menjadi tradisi, maka masyarakat kita akan berkeyakinan bahwa semua agama itu baik dan benar.
Padahal jika semua agama benar, maka tidak perlu ada klaim kebenaran agama. Orang bisa saja hari ini beragama Kristen, besok beralih Islam, lusa sudah beragama Hindu ataupun Budha dan begitu seterusnya.
Bencana kemusrikan ini jauh lebih gawat dan lebih berbahaya daripada bencana alam itu sendiri. Jika bencana alam hanya akan menghancurkan sebagian dari sendi-sendi kehidupan dunia, bencana kemusyrikan akan menghancurkan kehidupan dunia dan akhirat sekaligus.
Di dunia Allah SWT akan mendatangkan bencana alam yang jauh lebih hebat dan dahsyat, sementara di akhirat akan datang azab dan laknat yang tak berkesudahan. Nauzubillah minzalik !
Akan lebih baik bagi kita terutama para da'i dan ustaz kondang yang sering muncul di stasiun tv agar mengurangi intensitas dakwah sensasional selama ini, tetapi memanfaatkan Bulan istimewa Ramadhan ini, segera menyiapkan secara khusus melayani mereka yang sedang haus jiwanya langsung ke lapangan.
Betapa luhur bila moment Ramadhan ini untuk saling berbagi, mendatangi rumah-rumah, tenda ataupun gubuk mereka untuk berbicara dari hati ke hati untuk kembali ke jalan lurus dan luas membentang di depannya menuju Allah SWT.
"Berangkatlah kamu, baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat... (At-Taubah :41)"
Selamat berdakwah, mari kita lakukan sekarang ! Waktu kita sangat sempit. Gunakan waktu untuk introspeksi dan berbagi di bulan intimewa Ramadhan. Wallahu a'lam bish-shawab.
Dikutip dari berbagai sumber, image posting di sini
makasi sudah berbagi dan mengingatkan ^^
BalasHapusselamat menyambut bulan romadhon, maaf lahir batin ^^
makasih sobat, udah menulis postingan yang bagi saya menjadi bekal menjelang bulan Ramadhan ini :) setiap puasa kebetulan aku suka menghitung betapa banyak yang telah terlewati sia-sia misalnya menyia-nyiakan waktu :)
BalasHapusmenyimak berkunjung tengah malam ^_^
BalasHapusWah.., keren sekali. Thanks banget sudah mengingatkan melalui tulisan ini...
BalasHapusSemoga Ramadhan ini akan jauh lebih baik aku jalani dibanding tahun2 sebelumnya.
thanks for sharing...:) introspeksi memang harus dilakukan terus menerus di sepanjang hidup kita...:)
BalasHapusya memang harus begitu. kita harus bisa menyelami hati kita sendiri sepanjang ramadhan ini. agar kita tak terjebak euoris tahunan dan selepas itu kita tak kembali ke kodrat awal sebagai jahiliyun.
BalasHapusselamat menunaikan ibadah ramadhann ya...
BalasHapusmarhaban ya ramadhan . harus banyak merenung (:
BalasHapusdianaurora.blogspot.com
dianauroradiaries.blogspot.com
>Inge : Thanks dek, maaf lahir bathin
BalasHapus>Inung : sama-sama sob, maaf lahir bathin
>Arya : Thanks, dah mampir :)
>Catatan : Amiin.. maaf lahir bathin
Wind : maaf lahir bathin, makasih :)
BalasHapusRawins :Yuph, spakat sob !Thanks, maaf lahir bathin:)
Yanuar :Thanks sob, maaf lahir bathin:)
Dian : thanks, maaf lahir bathin:)
Trims kak sudah berbagi dan diingatkan :)
BalasHapusBerkunjung malam mas. terimakasih untuk pencerahannya sangat bermanfaat banget menjelang bulan ramadhan ini.
BalasHapusmenjelang bulan suci ini memang kita harus berintrospeksi diri agar menjadi lebih baik
BalasHapussalam sobat
BalasHapussetuju mas instropeksi diri di bulan ramadhan.
marhaban ya ramadhan
mohon maaf lahir dan batin.
inspirasi buat saya nanti di bulan Ramadhan, mudah"an bs menjadi pribadi yg lbh baik lagi dalam bulan Ramadhan nanti
BalasHapussemoga Ramadhan mampu memberi pencerahan dan sebagai ajang interopeksi diri agar kedepan menjadi lebih baik lagi...
BalasHapusterimakasih
instropeksi diri akan lebih baik pada diri kita dari pada curhat tetapi memancing amarah pihak lain.
BalasHapusmungkin kata kunci instropeksi diri adalah : mengapa saya harus begini dan tidak begitu
Ho oh kawan kita harus introspeksi diri kita dalam memasuki bulan Ramadhan.
BalasHapusHari demi hari di bulan suci Ramadhan harus lebih baik ketimbang di bulan selain Ramadhan.
Ganjarane gede banget setiap amalan yang kita kerjakan di bulan Ramadhan.
Malam ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan woww...hebat.
Introspeksi sekarang dan jangan ditunda lagi kawand yuk yuk yuk
berkunjung ketempat sahabat... ditunggu kunjungan baliknya...
BalasHapusSelamat menunaikan ibadah puasa Romadhon.
BalasHapussebuah renungan yang patut dicermati, mengingat berbagai kondisi yang telah terjadi ada apa sebenarnya dibaLik itu.
BalasHapusterima kasih atas sharenya bermanfaat bagi kita semua, paLing tidak sebagai media pengingat akan pentingnya berintropeksi diri.
Ulasan yang amat menarik sekali dalam menyongsong datangnya puasa bulan Ramadhan 1431 H. Banyak hal yang perlu kita cermati dan benahi. Memang keyakinan dalam beragama termasuk hal yang paling privacy dalam kehidupan manusia. Semoga tetap terjalin saling hormat menghormati, tenggang rasa dan toleransi diantara umat beragama khususnya di Indonesia ini. Tidak ada saling menghujat dan menghina diantara mereka. Semua agama baik Islam, Nasrani, Hindu dan Buddha mengakui bahwa Tuhan itu Esa. Semua agama mengajarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
BalasHapusKitab Al Qur'an Al Ikhlas ayat 1 : "Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa".
Kitab Perjanjian Lama Ulangan pasal 6 ayat 4 :"Dengarlah, hai orang Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!"
(sumber : ALKITAB, Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta 1991, Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia Ciluar Bogor, halaman 213; Terjemahan ini diterima dan diakui oleh Konperensi Waligereja Indonesia).
Kitab Perjanjian Baru Injil Markus pasal 12 ayat 29 : "Jawab Yesus:"Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa".
(sumber : ALKITAB, Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta 1991, Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia Ciluar Bogor, halaman 64).
Kitab Upadesa bab 3 halaman 17 bunyinya:"ikam ifa adityam" yg terjemahannya:"tidak ada duanya Brahma yang widi".
Dalam Kitab Bhagawadgita pasal 11 ayat 9 bunyinya:"demikianlah ujar Tuhan Yang Maha Esa,".
Bener tuh Sob... yg terpenting kata2 awalnya Sob..ga cuma di bulan ramadhan tapi bisa kapanpun hhe.....
BalasHapusmakasih udah diingatkan Sob....Mohon maaf lahir batin ya Sob.. met menunaikan Ibadah puasa All...
>Nila : THanks dek, marhaban ya Ramadhan :)
BalasHapus>Mixed : Makasi dah mo mampir, salam hangat :)
>Mira : Yuph sepakat sob, thank
>Nura : THanks sob, marhaban ya Ramadhan :)
>Oempak : Amiin, Allahumma amiin :)
>Sukadi : Amiin, THanks, marhaban ya Ramadhan :)
Pakde : Sepakat bnget pakde, Thanks :)
BalasHapusTomo : THanks gan, marhaban ya Ramadhan :)
Tengku : segera meluncur ke tkp :)
Ummi : THanks, marhaban ya Ramadhan :)
Om rame : Yuph stuju 100%. THanks, marhaban ya Ramadhan :)
Herdoni : THanks, saya respek buat opini tambahannya. Salam hangat :)
Ferdinand : THanks sob, marhaban ya Ramadhan :)maaf lahir bathin
mohon maaf lahir dan batin ya Mas..
BalasHapusmet puasa..
BalasHapusHappy fasting yah... ^_^
BalasHapuskapan negara ini mengalami kedamaian ya,,,
BalasHapusayo sama-sama kita membersihkan diri, jiwa, pikiran, hati kita....
BalasHapusSelamat menjalankan ibadah puasa... maafkan lahir dan batin.
BalasHapusbener banget
BalasHapusjadi intropeksi diri qt di bulan yang suci ini agar lebiuh baaek dari bulan sebelumnya
selamat menunaikan ibadah puasa...
terimakasih mas telah memngingatkan, mohon maaf lahir batin y....
BalasHapussaya follow balik y :)
terimakasih atas pencerahannya sob
BalasHapusayo berdakwah
maafin semua kesalahan elok iah.. happy fasting.. :D
BalasHapusbetul, seharusnya masalah2...musibah...menjadi renungan buat kita bersama memperbaiki hidup, memperbaiki duni satu2nya ini :D
BalasHapussemalat menjalankan ibadah puasa dan mendapatkan pahala dari yang maha kuasa
BalasHapusAku juga tidak setuju dgn doa bersama itu bro, entah darimana ide macam itu bisa muncul sungguh mengesankan jika semua agama sama hmmm, moga kita tidak terbawa arus itu ya...n buat komentator @Herdoni : anda harus hati2 "menampilkan" ayat2 diatas (kecuali Al Qur'an) krn diakui atau tidak, tidak semua agama mengakui keesaan Tuhan :) kalau "pengetahuan" anda masih sedikit jgn coba2 "sok tahu" bisa buat pro n kontra :)
BalasHapusCikrik : Sama2 dek, mohon maaf lahir bathin, thanks :)
BalasHapusAchen : Marhaban ya Ramadhan :)
Ethie : Happy Ramadhan, salam hangat :)
Reza :
Fais : Sepakat bro, mohon maaf lahir bathin, thanks :)
Rezky : Spakat bro, bulan istimewa untuk lebih melakukan instrospeksi. THanks
>Reza : Semoga dg Ramadhan kali ini menjadi introspeksi dan renungan termasuk untuk membuat kedamaian di muka bumi, amiii :)
BalasHapus>Catatan : Sama2, mohon maaf lahir bathin, thanks :)
>Indra : thanks dah mampir, marhaban ya Ramadhan :)
>Atayya : Sepakat bro, tiap individu adalah juru dakwah, mohon maaf lahir bathin, thanks :)
>Elok : Sama2 dek, mohon maaf lahir bathin, thanks :)
>Ok : Sepakat bnget bro, thanks:)
>Ronney : Sama2, mohon maaf lahir bathin, thanks :)
>Aulawi : Saya sepakat 100%! Thanks atas pencerahannya. Islam adalah Rahmatan lil'alamiin dengan prinsip aqidah dan tauhid pada Allah SWT bersifat albsolut. Mohon maaf lahir bathin, Dzadjakallah khairan katsira :)
Terima kasih pencerahannya. aq tidak setuju dgn Doa bersama. met puasa ya!!
BalasHapusmampir balik juga donk ya :)
semoga puasa kali ini akan membawa berkah ramadhan yang banyak untuk kita semua Amin :D
BalasHapusselamat menunaikan ibadah puasa ya sob, wah sory nih aku baru sempet mampir :D
BalasHapusby agus jabon :
BalasHapussaya juga ingin bertaubat rasanya ...
jabon
Insyaallah dengan segala musibah yang terjadi dibelahan negeri dan dunia ini akan menjadi bahan renungan bagi kita bersama.
BalasHapusSelamat menunaikan ibadah puasa hari kedua.
salam sobat
BalasHapusberkunjung lagi
selamat menunggu buka puasa mas disini
di S.A masih siang jam 1.
mang dah sifat 'lupa daratan' manusia kala di beri kenikmatan malah kufur, diberi teguran, ada yg sadar tapi byk yg cuek,, pas di beri hukuman baru pada sadar... smoga kita dapat termasuk golongan kaum yg diselamatkan Allah dari kufur nikmat dan kufur cobaan
BalasHapus>Azzumamaro : Thanks balik bro, aq segera ke tkp, met berpuasa :)
BalasHapus>Ria Nugroho : Amiin, Allahumma amiin :)
>Four dream : Sama2 sob, met berpuasa :)
>Jabon : Amiin, semoga tobatnya yg skrang untuk terakhir kali :)) THanks
Tulisan yang bagus.. Semoga di Ramdahan ini mendatangkan ebrkah bagi kita semua
BalasHapusbang
BalasHapuspemikiran blue tak bisa seperti milik abang jika berposting
selalu berisi
menarik
salam hangat dari blue
>Latifah : Amiin, mohon maaf lahir bathin :)
BalasHapus>Deasy : Selamat menyambut Ramadhan yg bertabur cinta dan pahala, thanks :)
>Nura : Salam sobat dari Indonesia, maaf lahir bathin
>Kucing : Penyerahan tambahannya sgt bermanfaat. Thanks, Selamat berpuasa :)
>Fb : Amiin, Allahumma amiin... :)
well,biarlah mereka 'ribut' dg urusan mrk msg2..., yg penting sy mulai perbaikan thd diri sy sendiri dl, disamping jg ikut 'membantu' mrk yg krg beruntung semampu sy...introspeksi dimulai dr diri. okay tfs sob...success 4 u...!
BalasHapusMantapkan hati menggapai malam Lailatul Qodr.
BalasHapus