Photobucket

Kamis, 30 Desember 2010

Bravo rakyat pendukung Indonesia Bravo Timnas Indonesia

Rasa bangga dan dukungan suporter Indonesia dalam memberi apresiasi atas perjuangan Firman Utina Cs merupakan fenomena yang sangat positif dan menggembirakan.
Hampir 100 ribu pendukung timnas yang datang dari berbagai latar belakang, etnik, dan agama berbeda tumpah ruah bersatu tanpa anarkis serta dengan supportifitas yang membanggakan meneriakkan semangat Garuda di dadaku meskipun Timnas tidak mampu memboyong piala AFF karena kalah agregat dengan Malaysia.

Sebagai pelipur lara atas kegagalam Timnas Indonesia pada laga final piala AFF dengan Malaysia  di Gelora Bung Karno semalam, sengaja saia sharing postingan ini,  bahwa kita sebenarnya pernah berjaya berpartisipasi di ajang  Piala Dunia.

Diakui atau tidak, Indonesia adalah negara asia yang berlaga di ajang piala dunia, tepatnya Piala Dunia 1938 di Perancis. Meskipun saat itu belum merdeka, Indonesia mengusung nama Nederlandsche Indiesche atau Neterland East Indies atau Hindia Belanda.

Panasnya keadaan Eropa dan sulitnya transportasi ke Perancis, secara tak langsung memberikan keuntungan tersendiri.
Jepang menolak hadir dan memberikan kesempatan bagi Hindia Belanda untuk tampil mewakili zona Asia di kualifikasi group 12. Lalu Amerika Serikat yang menjadi lawan berikut menyerah tanpa bertanding. Jadilah anak-anak Indonesia ini melenggan ke Prancis.

Pengiriman kesebelasan Hindia Belanda bukannya tanpa hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Nelanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI yang telah berdiri April 1930.

PSSI yang diketuai oleh Soeratin Sosrosoegondo seorangi insinyiur lulusan Jerman yang telah lama tinggal di Eropa, ingin pemain mereka yang dikirimkan. Namun akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan permain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang telah diakui FIFA. Ditangani oleh pelatih Johannes Mastenbroek. 
 
Para pemain kesebelasan Indonesia/Hindia Belanda adalah mereka yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda. Tercatat nama Bing Mo Heng (Kiper), Hermarn Zommer, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermandji, Anwar Sutan, dan kiri luar Nawir yang juga bertindak sebagai Kapten kesebelasan.

Pada babak penyisihan, Indonesia/Hindia Belanda langsung menghadapi tim tangguh Hungaria, yang kemudian meraih Runner up. Tak banyak informasi yang didapatkan mengenai pertandingan di stadion Velodrome Municipale, Reims, 5 Juni 1938 tersebut.

Pada pertandingan yang disaksikan 9.000 penonton itu, Hindia Belanda tak mampu berbuat banyak dan terpaksa pulang lebih cepat setelah digilas 6-0.
Meskipun belum menggunakan bendera merah putih, inilah satu-satunya penampilan tim Indonesia di Piala Dunia, hingga sekarang.

Semoga kita bisa terinspirasi dari lembaran sejarah menggembirakan ini. Amin... Bravo  Suporter Indonesia, Bravo Timnas, Bravo Sepak bola Indonesia ! 
 
Diolah dari berbagai sumber.

22 komentar:

  1. Indonesia mah tetep bagus mainnya...salutate!....menang kalah faktor biasa dlm permainan...cuma Nurdin dan aburizal harusnya tertunduk malu dan hilang keras kepala dan arogansinya...Bravo Timnas!

    BalasHapus
  2. salam sahabat
    bravo rakyat pendukung Indonesia saya juga merupakan pendukung dari negri china buat negri tercinta Indonesia xixixi

    BalasHapus
  3. yah, walaupun akhirnya kita menang.. tapi kita nggak bawa pulang piala..

    tapi aya baru tahu loh sejarahnya ini..

    BalasHapus
  4. bravo untuk timnas dan para pendukungnya..kami banggak kepadamu..

    BalasHapus
  5. aku paling bangga kepada penontonnya yang bebas bonek...

    BalasHapus
  6. keren banget deh indonesia...salut abis...dewasa dan ga ada anarkis wkt timnas maen di final leg 2 kmrn...
    aku cinta kamu, timnas..garudaku..:)
    semangatlah selalu utk menjadi yg terbaik dalam meningkatkan kualitas...

    BalasHapus
  7. Hari itu, adalah hari yang paling membanggakan bagi Indonesia. Bayangkan ribuan manusia berbaju merah putih datang menyemangati Timnas. Meski belum berhasil menjadi juara, setidaknya dunia sudah melihat bagaimana berjuangan Timnas dan supporter mengharumkan nama bangsa.
    Bravo for Indonesia... next time, kita pasti jadi Juara...

    BalasHapus
  8. biar bagaimanapun timnas tetap dihati. wew masih inget gimana merindingnya ngeliat lautan seragam merah para pendukung timnas serta semangat mereka.

    BalasHapus
  9. pakde selalu mendukung TIMNAS

    tapi tidak mendukung PENGURUS PSSI yang KORRUP 9 nurdin halid cs

    BalasHapus
  10. Garuda di dada ku....!!!

    Jujur saja, dan aku akui Indonesia adalah is the best Country! seperti kata koes plus "tongkat kayu saja bisa jadi tananman"

    selagi kita bisa menyeimbangi dan menghargai potensi yg ada di Indonesia, aku yakin Indonesia akan berjaya di dunia... Bravo!!!

    BalasHapus
  11. salam sobat
    saya juga lihat di tv ol.
    walaupun kalah,saya tetap mendukung semangat TIMNAS.semoga makin sukses kedepannya.

    BalasHapus
  12. #Adit : Bravo timnas! Yuph, Nurdin sharusnya legowo demi kbangkitan PSSI

    #Dhana : Tq, Salam hangat selalu :)

    #Gaphe : Cba pinalti Firman sukses, kmungkinan
    bsa boyong piala. Bravo TImnas :)

    #Fajar : Kita bngga pd timnas dn supporter :)

    BalasHapus
  13. #Rawin : YUph, bonekpun jdi baik dan berbaur menyanyikan garuda didadaku

    #Wind : supporter kita smakin santun dan dewasa, smoga akan trus selamanya, amiin...

    #Desfi : Jayalah negeri tercinta, Indonesiaku !..

    #Ocky : Smangat mereka luar biasa. Bravo !

    BalasHapus
  14. #Pakde : Sepakat pakde... Nurdin Cs sharunya bsa sportif juga. Klo tanpa prestasi sebaiknya mundur wae...

    #Nyanyu : Garuda tetap didadaku, Bravo indonesiaku !

    #Nura : Amiin... salam sobat :)

    BalasHapus
  15. Kalah menang itu biasa, yang penting semangat persatuan dan kesatuannya. Dan yang lebih penting, supporter yang bersikap dewasa.

    Garuda didadaku! Hidup Timnas!

    BalasHapus
  16. pakde ini pendukung berat TIMNAS tapi sangat menginginkan NURDIN HALID CS enyah dari muka bumi ini

    BalasHapus
  17. waaooowww..... kapan ya bisa mengulangin masa2 seperti itu lagi?????????

    BalasHapus
  18. selamat tahun baru mas.. gpp timnas gak juara yg penting sekarang ini masyarakat kita punya harapan kembali sama timnas.. lohhh... ko' ngelantur?!??! gak kan?!?!? hehehe...

    BalasHapus
  19. walaupun kalah...tapi tetap GARUDA DI DADAKU :)
    bangga deh pokoknya sama Timnas!

    BalasHapus
  20. Assalamu'alaikum Pak
    maat sangat telat main ke mari,
    Saya rasa Garuda sudah memiliki kemenangan tersendiri secara terhormat di hati kami
    Semoga Kang Gaelby dan keluarga dimudahkan dalam segala urusan

    BalasHapus
  21. MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM.....GIMANA KABARNYA KANG .....

    BalasHapus